Gunung Api dan Lingkungan Hidup

GUNUNG API DAN LINGKUNGAN HIDUP
Hill G. Hartono
Adjat Sudradjat

Spesifikasi buku
Ukuran 21 cm x 15 cm

Penerbit Galeripadi, anggota IKAPI Jawa Barat

SINOPSIS
Buku dengan judul Gunung Api dan Lingkungan Hidup ini membahas tentang dampak lingkungan yang disebabkan letusan gunung api. Pembahasan ditekankan pada dampak non fisik yaitu kehidupan manusia dengan budayanya. Beberapa gunung api yang meletus dahsyat, diambil sebagai contoh yang memperlihatkan betapa besar dampak letusan tersebut terhadap kehidupan manusia, bahkan menyebabkan hilangnya suatu budaya.

Letusan hebat Gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 Masehi telah mengubur kota Pompei dan menghentikan sejarah kota tersebut hanya dalam waktu sekejap. Gunung Thera di Yunani yang meletus pada 17 abad sebelum Masehi, menimbulkan tsunami dan menghancurkan budaya Kerajaan Mino di Pulau Kreta, Laut Tengah.

Demikian juga letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah pada tahun 1006 Masehi, telah menyebabkan Kerajaan Mataram mengungsi ke Jawa Timur. Letusan Gunung Tambora di Sumbawa pada tahun 1815, telah menyebabkan perubahan iklim secara global, sehingga musim dingin berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Sebagai akibatnya maka terjadi kegagalan panen dan Benua Eropah, Amerika dan daratan China mengalami kekurangan pangan. Perang yang berkecamuk di Eropah berakhir karena musim dingin yang bekepanjangan yang megakibatkan kekalahan Kaisar Napoleon.

Di samping dampak negatif yang ditimbulkan letusan gunung api, terdapat pula dampak positif berupa kesuburan tanah di sekitar tubuh gunung api tersebut. Oleh karena itu, gunung api selalu menjadi daya tarik bagi manusia untuk bermukim di sekitarnya.

Mengingat manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas gunung api, maka mitigasi bahaya harus merupakan budaya bagi kehidupan penduduk di sekitarnya. Hidup harmonis dengan gunung api merupakan pilihan dalam upaya mengoptimalkan manfaat dan menekan bahayanya.