Vulkanologi Magmatik

VULKANOLOGI MAGMATIK


Hill G. Hartono

Adjat Sudradjat

Spesifikasi buku
Ukuran 21 cm x 15 cm

Penerbit Galeripadi, anggota IKAPI Jawa Barat

SINOPSIS
Buku Volkanologi Magmatik ini disusun sebagai
kelanjutan dari buku mengenai letusan dan produk
gunung api yang telah terbit sebelumnya. Sebahagian bahan
untuk penyusunannya diambil dari buku Petrologi Batuan
Gunung Api yang disusun oleh Penulis pertama dan
diterbitkan oleh Unpad Press pada tahun 2010.
Uraian mengenai letusan dan produk gunung api lebih
banyak merupakan hasil pengamatan yang tampak di
permukaan. Fakta ini langsung terlihat dan relatif lebih
sedikit interpretasi. Sebaliknya, karakteristik magma lebih
banyak ditafsirkan, oleh karena magma tidak tampak di
permukaan. Walaupun demikian, keduanya merupakan satu
kesatuan, karena untuk memahami karakteristik magma
diperlukan hasil pengamatan dari permukaan. Dari jenis
batuan dapat ditafsirkan berbagai fenomena yang terjadi di
dalam perut gunung api.
Aplikasi volkanologi letusan dan volkanologi magmatik
memiliki perbedaan. Volkanologi letusan sangat penting
bagi mitigasi bencana, sedangkan volkanologi magmatik
lebih banyak memberikan masukan bagi volkanologi
letusan. Sasaran volkanologi letusan lebih ditekankan
kepada upaya mitigasi. Volkanologi letusan juga menjadi
latar belakang dalam eksplorasi panas bumi, terlebih-lebih
karena hampir semua tenaga panas bumi yang terdapat di
Indonesia berkaitan erat dengan kegunungapian.
Volkanologi magmatik menekankan pada komposisi
batuan yang dihasilkan oleh kegiatan gunung api. Dengan
cara mempelajari komposisi batuan, baik mineral maupun
kimiawi, maka selain kondisi masa kini dan masa yang lalu,
dapat pula diperkirakan kemungkinan di masa yang akan
datang. Dalam kaitan dengan tektonik, volkanologi
magmatik mengidentifikasi posisi busur magmatik, masa
kini dan masa yang lalu. Konstruksi tektonik dengan
demikian dapat lebih difahami.
Volkanologi magmatik memberikan pemahaman sebagai
latar belakang bagi eksplorasi mineral. Busur magmatik tua
maupun muda pada umumnya mengandung mineral logam
terutama Cu dan Au. Cebakan epithermal di Indonesia
berasosiasi erat dengan jalur magmatik. Bahkan peta
metalogenik Indonesia disusun dengan basis jalur-laur
magmatik tersebut.
Dengan disusunnya buku ini secara terpisah dari
volkanologi letusan, maka lebih banyak peluang untuk
menyajikan uraian tentang kemagmaan yang menjadi
pendukung bagi pemahaman karateristik letusan. Untuk
maksud tersebut, maka buku ini disusun dengan sistematika
mulai dari prinsip dasar pembentukan dan dinamisme
magma, uraian tentang petrologi dan geokimia serta tata
nama batuan volkanik. Selain itu dilengkapi pula dengan
berbagai diagram yang seringkali dipergunakan dalam
menyajikan hasil penelitian kemagmaan.
Para penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
Rektor serta Dekan Fakultas Teknologi Kebumian, Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta dan Rektor serta Dekan
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran atas
dukungan bagi penulisan buku ini. Ucapan terimakasih
disampaikan pula kepada Unpad Press atas perkenan
penggunaan berbagai bahan dalam penyusunan buku ini.
Harapan kami tiada lain, semoga buku ini bermanfaat,
khususnya sebagai bahan ajar bagi para mahasiswa.